Biasanya, Anda mungkin sering mendengar atau bahkan pernah mencoba menginap di hotel bintang 1 hingga bintang 6. Namun, pernahkah Anda mendengar tentang hotel bintang 7? Apakah memang benar-benar ada? Sebenarnya, hotel bintang 5 atau 6 telah memiliki kualitas dan pelayanan yang sangat baik. Bahkan, di sektor hotel, bintang tertinggi sendiri adalah bintang 5.
Hotel berbintang sebenarnya hotel https://reddoortavern.com/ yang telah dikategorikan memenuhi penilaian penggolongan kelas hotel. Biasanya, penggolongan kelas ini memang hanya berlaku dari satu hingga lima. Namun, memang ada beberapa penginapan di dunia yang memiliki kriteria melebihi bintang lima, bahkan mencapai bintang tujuh.
Dilansir dari laman Luxatix, label hotel bintang 7 ini bermula dari seorang jurnalis yang meliput pembukaan ikon Burj Al Arab Jumeirah di Dubai pada 1999 lalu. Terkejut dengan kemegahan konstruksi yang akhirnya menjadi simbol Dubai, jurnalis tersebut memunculkan istilah bintang tujuh untuk mengekspresikannya. Menurutnya, kemewahan Burj Al Arab tidak mungkin dicakup oleh standar bintang 5 tradisional. Ide hotel bintang tujuh menjadi cara untuk menunjukkan beberapa hotel berada jauh di depan dan di atas standar bintang 5.
Hotel bintang 7 kerap menawarkan kemegahan dan kemewahan yang belum pernah dilihat sebelumnya, dan pengalaman yang hanya dapat diimpikan oleh kebanyakan orang. Meski begitu, bintang 7 hanyalah label semata. Secara resmi, hotel bintang tujuh tidak ada. Yang ada adalah hotel bintang 5 yang menawarkan pengalaman yang jauh lebih mengesankan dibandingkan kebanyakan hotel bintang 5 lainnya. Jadi kemewahan, pengalaman, semuanya ada di sana. Dalam artian, rating 7 bintangnya tidak ada secara resmi. Namun, beberapa hotel suka menilai dirinya sendiri secara tidak resmi. Ada juga beberapa hotel yang memasukkan label bintang 7 ke dalam tagline atau deskripsinya untuk menunjukkan apa yang mereka tawarkan lebih dari sekadar hotel bintang 5.
Kiblat pembangunan hotel di Indonesia mengacu pada hotel-hotel ala western alias barat. Dalam pelayanan western tidak dikenal adanya guling. Hotel di Indonesia juga mengarah ke pelayanan ini, sehingga hampir semua hotel di Indonesia juga tidak menyediakan guling. Meski begitu, masih ada kok beberapa hotel yang menyediakan jika diminta.
Hotel identik sebagai tempat menginap bagi pasangan suami istri atau bahkan keluarga. Guling dirasa kurang bermanfaat untuk pasangan atau keluarga yang menginap. Jika disediakan guling bisa jadi hanya membuat tempat tidur terasa sempit karena dipenuhi guling. Hal ini menjadi salah
Pelanggan hotel tidak hanya wisatawan domestik, banyak juga turis asing. Umumnya, turis asing tidak mengenal dan tidak membutuhkan guling. Untuk menyeragamkan standar, maka guling tidak dihadirkan di kamar hotel terutama hotel bertaraf internasional.